Skip ke Konten

Performance Anxiety (Demam Panggung)


Performance anxiety atau demam panggung merupakan salah satu bentuk kecemasan yang terjadi ketika seseorang dihadapkan pada tekanan untuk menampilkan sesuatu di depan umum. Karena demam panggung ini merupakan kecemasan, ada baiknya kita memahami mengenai kecemasan secara umum dan strategi-strategi yang bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan.

Kecemasan pada saat tampil (performance anxiety), baik dalam menampilkan permainan musik maupun olahraga, adalah sebuah fenomena yang umum terjadi pada semua orang. Anxiety sendiri diartikan sebagai gejala fisik dan psikologis yang merasa cemas terhadap adanya ancaman yang dihadapi. Ada atlet atau performer yang mampu untuk memanfaatkan kecemasan tersebut untuk tampil dengan lebih baik. Namun ada juga yang kualitas performanya terganggu atau bahkan terhambat penuh akibat kecemasan yang dialami.

Di dalam kondisi di mana anxiety ini tidak bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan performa yang optimal, seringkali kita berusaha untuk meredam atau menghilangkan perasaan tidak nyaman ini. Bila tidak berhasil, maka jalan terakhir yang diambil adalah melarikan diri untuk menghindari perasaan anxiety ini. Namun, ini bukanlah sebuah solusi yang kita inginkan sebagai seorang performer, terutama apabila kita sudah berlatih dengan keras untuk menampilkan musik dari lubuk hati yang terdalam kita.

man in orange long sleeve shirt sitting on gray couch

Performance anxiety dibagi menjadi dua yaitu state anxiety (kecemasan situasional) dan trait anxiety (kecemasan kepribadian):

Kecemasan situasional atau state anxiety muncul sebelum, selama atau segera setelah sebuah situasi atau peristiwa tertentu terjadi. Misalkan, ketika kita dihadapkan pada event lomba musik atau konser. Kecemasan ini ditandai dengan adanya kecemasan kognitif dan somatik. 

Kecemasan kognitif mengarah kepada pikiran cemas tentang penampilan diri dan kekhawatiran terhadap kemampuan diri sendiri. Sedangkan kecemasan somatik mencakup gejala fisiologis seperti peningkatan detak jantung, tekanan darah yang lebih tinggi, berkeringat dan gemetar (Weinberg & Gould, 2020). 

Dampak dari kecemasan situasional ini adalah performa pemusik yang menjadi tidak optimal. Contohnya seperti tangan gemetar sehingga sering memainkan not yang salah, badan yang tegang menyebabkan tangan kaku sehingga tidak bisa memainkan lagu dengan indah dan tidak bisa fokus pada lagu yang dimainkan.

Kecemasan Kepribadian atau trait anxiety ​melibatkan perasaan khawatir atau takut yang stabil dan terus-menerus terhadap hal-hal yang lebih umum dan dalam berbagai situasi atau konteks. Kecemasan ini lebih sulit untuk dikendalikan dibanding kecemasan situasional (McGinnis & Melamed, 2010). 

Trait Anxiety ini dapat menyebabkan seseorang menjadi gelisah yang berlebihan yang akhirnya mengganggu konsentrasi, proses pengambilan keputusan dan kreativitas orang tersebut (Ahonen et al., 2005). Gejala fisik yang akan dialami ketika mengalami kecemasan kepribadian juga hampir sama dengan kecemasan situasional yaitu peningkatan detak jantung, pernapasan, dan keringat berlebihan (McGinnis & Melamed, 2010).

Dari sudut pandang psikologi, kecemasan bisa diatasi dengan memanfaatkan terapi Acceptance Commitment Therapy (ACT). Klik artikel ini untuk membaca lebih detail mengenai terapi ini.