Skip to Content

Acceptance Commitment Therapy (ACT)

Acceptance and Commitment Therapy (ACT) adalah sebuah strategi untuk membantu performer untuk mengelola kecemasan mereka dan mengajarkan cara untuk mengontrol perasaan dan pikiran mereka agar mereka tetap fokus pada gol yang mereka tuju, berani dan bertekad menghadapi tantangan dan belajar mengatasi kesulitan yang mungkin akan dialami ketika menyajikan musik (music performance). Prinsip utama dari ACT adalah orang yang cemas belajar untuk tidak menghindari kecemasan melainkan belajar untuk menerima, merangkul dan menemukan cara hidup dengan kecemasan tersebut.

Tujuan utama dari ACT ini adalah untuk membantu performer agar lebih sadar akan diri sendiri (self-aware) sehingga mereka bisa untuk memahami pikiran dan perasaan yang sedang berjalan, membuat keputusan untuk mengubah kondisi pikiran dan perasaan tersebut agar apa yang dilakukan bisa mencapai tujuan akhir yang diinginkan.

ACT didasarkan pada kerangka hexa-flex yang membantu performer untuk lebih fleksibel dalam hal psikologis dan membantu mereka mengambil langkah yang lebih hati-hati (lebih mindful) ketika menghadapi sebuah pemikiran, perasaan dan tingkah laku untuk mencapai gol yang mereka inginkan.

Ada 6 elemen di dalam kerangka hexa-flex. Di bawah ini akan kita bahas satu per satu elemen hexa-flex.

1. Acceptance (Penerimaan)

Elemen utama dalam ACT adalah acceptance/penerimaan. 

Langkah pertama mengontrol kecemasan adalah dengan kita mau terbuka untuk menerima apa yang kita pikirkan, rasakan dan gejala fisik yang kita alami tanpa menghakimi diri kita sendiri. Langkah ini akan membantu kita untuk beralih fokus dari hal-hal yang tidak dapat kita terima atau lakukan dan menerima hidup apa adanya.

Namun perlu dipahami bahwa menerima bukan berarti menyerah atau setuju seluruhnya dengan apa yang kita rasakan atau alami. Kita hanya membuka diri untuk menerima apapun kesulitan dan hal-hal yang kurang mengenakkan yang sedang kita alami.

2. Cognitive Defusion (Pelepasan Pikiran)

Di langkah ini kita melakukan proses menjauhkan diri dari pikiran dan kepercayaan kita pada saat mengalami kecemasan. Dengan memahami bahwa pikiran dan kepercayaan kita hanyalah sebuah pola yang terbentuk dari kata-kata dan gambaran di pikiran kita sendiri, kita bisa melepaskan diri dari kesimpulan yang secara otomatis terbentuk. Dari sini, kita baru akan bisa untuk menyusun ulang cara berpikir kita agar bisa mencapai tujuan yang tepat.

 3. Contact with the Present Moment (Terhubung Pada Saat Ini)

Tahapan ini memerlukan kita untuk secara sadar melibatkan diri pada apa yang terjadi pada diri kita dan kondisi di sekitar kita, baik dari segi fisik, emosi maupun pikiran. Dengan terkoneksi pada kondisi kita pada saat ini, kita secara sadar paham dengan apa yang dialami diri sendiri tanpa terjebak di dalamnya.

4. Mindfulness (Kesadaran Penuh)

Mindfulness adalah sebuah latihan di mana kita menjadi sadar dengan penuh dengan kondisi pikiran, perasaan dan fisik yang dialami saat ini. Dengan latihan mindfulness, kita melepaskan diri dari hal-hal di masa lalu yang kita sesalkan atau hakimi dan juga harapan-harapan di masa depan. Kita hanya sadar dan berada di saat ini, bukan masa lalu dan bukan masa depan. Manfaat dari mindfulness adalah melatih kita untuk selalu sadar akan kondisi emosi, mental dan fisik diri sendiri untuk dengan lebih baik menghadapi situasi yang sulit. 

5. Values (Nilai Hidup)

Values adalah sebuah nilai atau prinsip hidup yang kita pegang selalu, yang merupakan hal-hal yang kita percayai bisa membuat hidup kita menjadi lebih baik dan lebih berarti. Ketika kita berada di dalam kecemasan, sangat mudah untuk kita melupakan values yang berarti dalam hidup kita. Langkah ini mengajak kita untuk kembali ke jalur hidup kita yang sesuai dengan nilai hidup kita ketika kita melenceng ke jalur yang tidak sesuai dengan values kita. 

6. Committed Action (Tindakan dan Komitmen)

Committed action adalah sebuah komitmen untuk membuat pilihan secara sadar dan bermakna agar apapun yang kita lakukan dapat sejalan dengan nilai hidup dan tujuan kita. Meskipun dengan tindakan atau pilihan ini, mungkin kita akan mengalami kesulitan, ketidaknyamanan atau ketakutan. Di dalam proses ini kita melakukan perencanaan, tindakan untuk menuju tujuan, menghadapi kesulitan dan sadar akan kerja keras diri sendiri, apapun hasil yang akan kita terima.

Klik di sini untuk membaca artikel berikutnya mengenai cara mengaplikasikan ACT sendiri di rumah.